BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Senin, 09 November 2009

Batu Angus, Ternate





Ada suatu kawasan di kota Ternate yang disebut Batu Angus. Inilah sisa lelehan larva Gunung Gamalama yang megah itu.

Pada zaman Pleistochen, daratan pulau Ternate masih merupakan satu daratan dengan pulau-pulau seperti Morotai, Halmahera, Hiri, Maitara, Tidore, Mare, Moti, Makian, Kayoa, Bacan dan sebagainya yang terletak dalam rangkaian gunung berapi Zone Maluku Utara. Deretan pulau-pulau ini berada di sepanjang pantai barat pulau Halmahera di Propinsi Maluku Utara.
Perubahan alam yang terjadi selama ratusan-ribu tahun dan pergeseran kulit bumi secara evolusi telah membentuk pulau-pulau kecil di sepanjang "Jazirah tuil Jabal Mulku", (Istilah yang sering dipergunakan oleh Buya Hamka). Halmahera merupakan Pulau Induk dari di kawasan ini sekaligus menjadi dataran tertua, selain pulau Seram di Maluku Tengah.
Dari sudut pandang geologisnya, pulau Ternate merupakan salah satu dari deretan pulau yang memiliki gunung berapi, dari barisan garis ”strato vulkano active at south pacific” yang melintang di kawasan Asia timur ke Asia tenggara, dari utara ke selatan. Salah satu yang masih aktif di kepulauan Maluku Utara adalah gunung “Gamalama” di pulau Ternate dengan ketinggian 1.730 m. (Bangsa Portugis menyebutnya Nostra Senora del Rozario).
Gamalama tercatat pernah beberapa meletuskan semburannya pada tahun 1608, 1635, 1653, 1840 dan 1862. Letusan terhebat yang tercatat terjadi pada pertengahan abad ke-18, tepatnya pada tanggal 10 Maret 1737 yang bertepatan dengan 22 Dzulkaidah 1149.H yang mengakibatkan aliran lahar dari puncak hingga mencapai laut yang dikenal sekarang dengan “Batu Angus”. (sumber; F.S.A. de Clerq, Bijdragen tot de Kennis der Residentie van Ternate, Leiden, 1890).
Sisa-sisa letusan itu hinggi kini masih bisa Anda saksikan jika berkunjung ke Desa Batu Angus, sekitar lima belas menit perjalanan darat ke arah utara dari pusat kota Ternate. Di sana serakan larva beku membentuk komposisi unik tersendiri. Menyajikan pemandangan yang menakjubkan karena berlatar belakang Gunung gamalama yang selalu terselimuti Kabut tipis.
Batu Angus, demikian warga ternate menyebut serakan tersebut. Tahun demi tahun pemanfaatan terhadap bebatuan yang berwarna hitam legam ini pun terus berjalan. Warga memanfaatan serakan-serakan tersebut guna sebagai bahan bangunan. Terutama pondasi rumah.
Dari kawasan Batu Angus, jika anda berhasil mencapai salah satu tempat tertingginya akan menyaksikan hamparan laut nan luas. Memanjakan mata bagi yang suka berpetualang.

0 komentar: